Definisi dan Arti Cinta Menurut Islam
cinta menurut islam adalah kecondongan hati terhadap sesuatu. Ketika seseorang telah jatuh cinta kepada orang lain, maka ia akan berbuat apa saja yang disukai oleh orang yang ia cintai dan pantang untuk melakukan perbuatan yang ia murkai. jika tidak demikian maka akan dipertanyakan kecintaanya tersebut.
Oleh karena itu kita diperintahkan untuk cinta kepada Alloh. Dengan kita cinta kepadaNya dan melakukan konsekuensi dari cinta tersebut, maka kita akan selamat dunia dan akherat, itulah hakekat cinta sejati dalam islam. Cinta yang benar-benar sejati , cinta yang berujung kepada kebahagiaan yang abadi.
lantas,.. apa kita tidak boleh untuk cinta kepada makluk seperti istri kita, anak anak kita orang tua kita maupun saudara saudara kita?..
tentu saja boleh kita cinta kepada mereka, karena secara tabiat, seorang hamba, mereka mencintai wanita dan anak anak. tapi kecintaannya terhadap mereka dibatasi dengan aturan untuk tidak melebihi cintanya kepada Alloh. Dan yang paling baik, kita mencintai mereka karena alloh.
Lantas Bagaimana menyikapi cinta
Cinta memang akan menjadi tema kehidupan yang takan pernah usang untuk dibahas. Apalagi di kalangan muda, cinta merupakan tema pokok dalam kehidupan mereka. Pada masa muda inilah biasanya seorang insan mencicipi manisnya cinta sekaligus merasakan bagaimana rasanya pahitnya putus cinta. Dengan fakta biolaogis yang terdapat pada masa puber cinta dapat menjadikan seseorang menuju ke arah positif atau justru sebaliknya, membawa pelaku cinta ke arah negatif bahkan ada yang berakhir dengan bunuh diri. Penulis selalu beranggapan bahwa cinta tak pernah menyakiti, cinta juga takan pernah menyesatkan seseorang pada keburukan. Untuk itu, perlu kita kaji arti cinta dari sisi lain yang kadang jarang kita pahami.
Cinta adalah Sebuah Hadiah
Anda harus menyadari bahwa cinta adalah sebuah hadiah, sebuah kado yang Tuhan berikan kepada kita yang Tuhan titipkan melalui orang yang kita cinta. Ibaratnya, anda mendapat kiriman hadiah dari Tuhan yang dikirimkan melalui kurir, maka kepada siapa kita seharusnya berterimakasih untuk pertama kalinya? Jawabnya tentu Tuhan. Ya, Tuhan yang memberi cinta, maka berterimakasihlah kepada Tuhan atas pemberian agungNya. Jika anda berfikir benar, maka anda tidak akan mengambil tindakan tindakan bodoh yang tidak akan sesuai dengan kehendak Allah apalagi jika anda berkata bahwa semua yang dilakukan atas nama cinta.
Semakin anda dicintai dan mencintai orang yang anda cinta, maka seharusnya anda semakin bersyukur dan semakin berterimakasih kepada Tuhan, Anda akan semakin dekat dengan Tuhan, Anda akan semakin mencintai Tuhan bukan justru semakin melupakanNya.
Begitu indah jika cinta menjadi jembatan atau jalan untuk dapat mencintai sang maha Cinta. Namun yang terjadi justru sebaliknya, semakin cinta kita pada manusia, semakin lupa kita pada Tuhan. Jangan heran jika dengan alasan cinta, seseorang menghalalkan ciuman, menghalalkan sex, atas nama cinta juga kita sering melawan kehendak orang tua, Tuhan kita sisihkan demi seorang manusia yang tak pernah memberi kita nafas, yang tak pernah memberi kita kehidupan, demi seorang manusia yang tak perduli kemana kita akan berakhir, syurga / neraka.
Bahkan kita melupakan orangtua demi seorang manusia yang tak pernah mempertaruhkan nyawanya seperti Ibu bertaruh nyawa ketika melahirkan kita, kita melupakan seorang Ayah yang setiap hari membanting tulang untuk hidup kita, demi seorang manusia yang belum tentu menjadi pasangan abadi kita. Kita sering melupakan Ibu kita yang rela memandikan kita, rela terbangun ditengah malam untuk menyusui kita demi seorang manusia yang kadang sibuk dengan urusannya sendiri.
Semoga renungan catatan singkat ini bermanfaat untuk diri saya dan sobat -sobat sekalian. Salam cinta.
0 komentar:
Post a Comment